Translate

Minggu, 13 April 2014

Surga yang Kosong


Surga tetap menjadi perebutan dari setiap penganut agama yang ada di muka bumi ini. Umat Yahudi berkata bahwa mereka yang paling berhak untuk masuk surga. Umat Nasrani juga demikian, dengan percaya diri mengklaim sebagai umat yang paling berhak untuk masuk surga Tuhan. Tidak kalah dengan dua agama samawi di atas, umat Islam (pengikut Muhammad) juga berkeyakinan besar adalah sebagai ummat yang paling berhak dan paling benar untuk mengeyam nikmat surga Tuhan di akhirat kelak.
            Setiap pemeluk agama pasti memiliki alasan dan argumen tersendiri. Bahkan lebih dari itu, doktrin dan dogma demikian telah menjadi hal yang sudah termaktub dalam kitab masing-masing sesuai dengan paradigma masing-masing pula. Kalau begitu halnya, lantas siapa yang akan masuk surga kelak? Apakah memang Tuhan menyediakan surga bagi setiap pemeluk agama masing-masing? Umat Yahudi masuk surga Yahudi, umat Nasrani masuk surga Nasrani, dan umat Islam (pengikut Muhammad) masuk surga Islam, atau semuanya masuk dalam surga yang sama, yaitu surga Tuhan? Atau bahkan tidak ada di antara umat pemeluk agama yang masuk surga karena telah dibagi-bagi oleh kerakusannya masing-masing, sehingga lahannya tidak cukup lagi untuk menampung, seperti halnya mereka lakukan ketika hidup di bumi Tuhan, yaitu berebut harta, tanah, tahta di bumi Tuhan ini?
            Saya sepertinya lebih cenderung pada pilihan terakhir, bahwa pada akhirnya memang tidak ada manusia yang akan masuk surga nantinya, karena Tuhan gerah dan marah melihat kondisi makhluk-Nya yang masih saja rakus dan tamak serta lebih mengedepankan ego masing-masing. Sehingga pada akhirnya kelak surga menjadi kosong, ompong melompong karena tidak ada yang layak untuk memasukinya, kecuali hanya para utusan Tuhan yang telah terpilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar