Translate

Rabu, 22 Oktober 2014

Jangan Pernah Tidur kalau Takut Bermimpi. Karena hanya Orang Hiduplah yang akan Mengalami Mimpi.

Ungkapan ini memang sederhana, dan seolah tak bermakna. Namun, tak dapat pula dipungkiri kalau ternyata bukti hidup adalah mimpi. Mimpi terkadang indah bak bayang surgawi yang tak pernah terbayang. Di sisi lain, mimpi pun terkadang bagai bau bangkai yang menyengat hidung hingga tak mampu lagi mencium indah kehidupan. Atau bahkan bagai sengatan neraka yang katanya setetes percikan apinya bisa memusnahkan bumi dan langit beserta isinya.
Aku tak akan membahas masalah itu berpanjang lebar. Bagiku mimpi adalah kemutlakan, ibarat matahari yang saat ini mutlak terbit dari Timur dan akhirnya terbenam di Barat. Kalau mimpi menjadi sebuah kemutlakan, maka aku tak perlu takut dan khawatir akan mimpi. Seburuk apa pun, dan seindah apa pun itu.
Aku tak perlu takut jika mimpi ini akhirnya tak berlabuh indah di peraduannya, setidaknya aku sudah mencoba, dan membuktikan bahwa aku hidup dan menghidupi. Dan aku pun tak perlu was-was walau seandainya tak seorang pun mampu mendorong dan membawaku ke singgasana mimpi. Karena mimpi pun datang terkadang tanpa rencana dan kuasa.
Aku tak perlu sombong dengan mimpiku yang indah, karena mimpi pun tak jarang membawaku ke dalam jurang kehancuran yang tak bertepi.
Kalau mimpi hanya ada dalam hidup, maka aku harus dan akan terus hidup untuk mimpi. Aku akan terus mengejar mimpi menembus ruang dan waktu. Tak peduli orang bilang apa, karena telingaku terlalu indah untuk mendengar cemoohan. Aku pun tak akan pernah peduli dengan ejekan, karena bibirku terlalu manis untuk meladeni omongan tak bernilai. Dan aku akan tetap terus hidup melelusuri hidup dengan mimpi.